Jumat, 19 April 2013

Bahaya Tifus

Penyakit tifus harus tertangani dengan baik, dan diketahui perkembangannya sejak dini. Jika  keadaan sudah parah dapat menimpulkan komplikasi yang cukup berbahaya, baik di usus maupun di organ selain usus.
Menurut dr. Bellza Rizki Ananta komplikasi ini misalnya terjadi perdarahan usus, atau bahkan usus bisa berlubang. Sementara pada organ di luar usus dapat menimbulkan komplikasi pada sistem peredaran darah, gangguan paru, ginjal, hati, dan juga sistem kesadaran yang bisa menyebabkan kematian

Cara terbaik untuk penyembuhan tifus adalah istirahat total (full bedrest) dan diet makanan. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk istirahat, setidaknya selama tujuh hari. Hal ini, sebagai cara tepat untuk mencegah perkembangan kuman dan penyebarannya. Selain dari pemberian obat antibiotik pembunuh bakteri.

Adapun, cara pencegahan yang baik adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyediakan sarana air minum yang memenuhi syarat, pembuatan jamban yang hygienis, dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Terhadap manusia, dapat dilakukan upaya imunisasi untuk memberikan kekebalan tubuh yang kuat. Selain itu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya penyakit ini, sehingga masyarakat akan berusaha untuk menjaga dirinya dan lingkungannya untuk selalu bersih dan sehat.
copyright: tribunnews.com

Kamis, 12 Juli 2012

Sejarah Institut Teknologi Sepuluh Nopember



Pada tahun 1957 ketika PII Cabang Jawa Timur mengadakan lustrum pertama, kembali gagasan itu dilontarkan. Sebagai hasilnya, dr. Angka Nitisastro, seorang dokter umum, bersama dengan insinyur-insinyur PII cabang Jawa Timur memutuskan untuk mewujudkan berdirinya sebuah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik.Beberapa alasan pokok pendirian yayasan tersebut antara lain
  • Lahan Indonesia yang luas dan memiliki kekayaan hasil alam yang melimpah dan belum dimanfaatkan
  • Kebutuhan akan tenaga insinyur sekitar 7000 untuk melaksanakan program-program pembangunan dan industri di dalam negeri.
  • Melihat perbandingan dengan jumlah insinyur di negara maju dan berkembang lainnya yang jauh melebihi jumlah di negara kita.


Pada tanggal 17 Agustus 1957, secara resmi berdirilah Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) yang diketuai oleh dr. Angka Nitisastro. Yayasan tersebut dibentuk sebagai wadah untuk memikirkan tindakan-tindakan lebih lanjut dan memperbincangkan sedalam-dalamnya segala konsekuensi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam rangka membulatkan tekad mendirikan sebuah Perguruan Tinggi Teknik di kota Surabaya.

Peresmian
Pada tanggal 10 Nopember 1957, Yayasan mendirikan “PERGURUAN TEKNIK 10   NOPEMBER SURABAYA” yang pendiriannya diresmikan oleh presiden Soekarno. Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya hanya memiliki dua jurusan yaitu, Jurusan Teknik Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.

Setelah beberapa tahun melalui usaha-usaha yang dirintis oleh tokoh-tokoh dari YPTT, Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan nama: “INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DI SURABAYA”