Kamis, 01 September 2011

Pelangi Kehidupan


          Pagi yang cerah, mengawali aktivitas baru Rama di bangku Sekolah Menengah Pertama. Hari ini adalah hari pertama pertama masa orientasi siswa di sebuah Sekolah Menengah Pertama. Awal yang buruk bagi Rama, karena dia datang terlambat ke sekolah. Atas keterlambatannya itu, dia harus menerima hukuman dari seniornya.
“ Hei,dek!!! Jam berapa ini? Belum ada sehari sudah melanggar peraturan sekolah. Mau jadi apa kamu nanti? ”. Tanya salah satu senior OSIS SMPN 1 Rengel.
“Maaf kak,saya tadi bangun kesiangan.” Jawab Rama.
Serunya MOS hari itu kembali terulang ketika Rama dimarahi oleh senior OSIS.
“Kamu tahu kesalahmu?” Tanya Lya, salah satu senior OSIS.
“Tahu kak! Saya tidak membawa ID Card.” Jawab Rama dengan tenang.
“kalau sudah tahu kenapa tidak dibawa? Kamu belum ada 24 jam sudah melakukan kesalahan. Mau jadi apa kamu nanti?” Tegas Lya dengan suara lantang.
“Maaf kak,tadi saya terburu – buru sehingga saya lupa membawanya” sanggah Rama dengan suara yang sangat pelan.
“Karena kamu sudah melakukan kesalahan, kamu akan menerima hukuman. Sekarang kamu rayu salah satu cewek di kelas ini.” Tegas Lya.

Tak terasa MOS telah selesai dan tiba saatnya memulai pelajaran pertama. Hari pertama pelajaran diisi dengan memilih pengurus kelas oleh Bapak Slamet yang perupakan wali kelas VII-F.
Pak Slamet,”Anak – anak, pada kesempatan kali ini kita akan memilih ketua kelas VII-F. Oleh karena itu, siapa yang bersedia mencalonkan diri sebagai ketua kelas?”
Ketika Pak Slamet bertanya, semua siswa VII-F terdiam sejenak. Setelah itu, semua siswa mencalonkan Rama dan salah satu teman lain. Sebut saja namanya Bela.
          Semua siswa,”Rama dan Bela,pak!!”
          Pak Slamet,”ya . . sudah, sekarang tulislah nama yang kalian pilih sebagai ketua kelas di selembar kertas. Setelah itu kumpulkan di depan.”
Pemilihan ketua kelas pun selesai. Kala itu Rama terpilih sebagai ketua kelas VII-F. Mungkin inilah pengalaman pertama dia sebagai ketua kelas. Selama memimpin Rama sangat tegas sehingga pembawaannya sangat keras, sehingga banyak teman - temannya yang takut dengannya. Suatu ketika, ada temannya yang ramai sehingga membuat dia dimarahi oleh guru yang mengajar di kelas sebelah.
          “Braakkkk”,terdengar suara Rama memukul meja.
“Hei,semuanya diam!!!” Rama marah kepada temannya.
Hingga akhirnya dia melalakukan sebuah kesalahan. Dia memukul temannya yang ramai karena sudah diberi tahu berkali – kali tidak digubris.
                   
Dengan seketika temannya tersebut melaporkannya kepada guru BP. Setelah itu Rama di panggil dan di skors oleh guru BP. Sehari setelah dia diskors oleh guru BP, dia menyadari kesalahannya dan membuat dia menyadari akan kesalahannya.